Aplikasi web (web app) adalah aplikasi perangkat lunak yang diakses melalui browser web, bukan diinstal pada perangkat tertentu.
Saat ini aneka macam platform yang mampu dipakai untuk mengembangkan bisnis yang kau miliki. Kamu mampu memakai website sebagai platform bisnis atau kau mampu memakai aplikasi. Bahkan ketika ini ada juga Progressive Web Apps (WPA) yang semakin populer alasannya adalah mereka dapat memberikan pengalaman mempesona seperti memiliki aplikasi tetapi tetap dalam browser.
Kelebihan Progressive Web Apps
Aplikasi web semakin populer karena menawarkan banyak keuntungan dibandingkan aplikasi tradisional. Salah satu keuntungan utama adalah dapat diakses dari perangkat apa pun yang terhubung ke internet. Hal ini sangat nyaman karena menghilangkan kebutuhan untuk menginstal dan memperbarui aplikasi di setiap perangkat.
Selain itu, aplikasi web biasanya memiliki biaya pengembangan yang lebih rendah dibandingkan aplikasi tradisional. Hal ini karena aplikasi web dibangun menggunakan teknologi web standar, yang tersedia secara gratis. Pengembang juga dapat menggunakan layanan cloud untuk hosting dan manajemen aplikasi web, yang lebih hemat biaya daripada mengelola infrastruktur sendiri.
Selain itu, aplikasi web lebih mudah dipelihara dan diperbarui daripada aplikasi tradisional. Perubahan pada aplikasi web dapat dilakukan secara terpusat, yang berarti bahwa pengguna tidak perlu memperbarui aplikasi secara manual di setiap perangkat. Hal ini menghemat banyak waktu dan tenaga bagi pengguna dan administrator sistem.
Selain itu, aplikasi web lebih aman daripada aplikasi tradisional. Aplikasi web dihosting di server yang aman, yang melindunginya dari serangan dan pencurian data. Selain itu, aplikasi web secara teratur diperbarui dengan patch keamanan, yang membantu menjaga keamanan aplikasi dan data pengguna.
Terakhir, aplikasi web lebih ramah lingkungan daripada aplikasi tradisional. Aplikasi tradisional memerlukan sumber daya perangkat keras yang signifikan untuk berjalan, yang dapat berkontribusi terhadap emisi karbon. Sebaliknya, aplikasi web biasanya berjalan di server yang hemat energi, yang mengurangi jejak lingkungan mereka.
Secara keseluruhan, aplikasi web menawarkan banyak keuntungan dibandingkan aplikasi tradisional. Aplikasi web dapat diakses dari perangkat apa pun, memiliki biaya pengembangan yang lebih rendah, mudah dipelihara dan diperbarui, lebih aman, dan lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika aplikasi web menjadi semakin populer di kalangan bisnis dan pengguna akhir.
Kemandirian platform Progressive Web Apps (WPA) membuat mereka sangat disukai dikalangan pengembang alasannya adalah dapat menghemat waktu dan biaya jikalau memakai platform ini.
Selain itu para pengguna juga sungguh diuntungkan karena untuk menggunakan Progressive Web Apps (WPA) pengguna tidak butuhmendownload atau menginstal aplikasi tersebut yang pastinya akan meminimalkan kapasitas storage di ponsel pintar mereka.
Pengalaman pengguna atau biasa disebut dengan User Experience (UX) ini sangat penting untuk mengembangkan kualitas sebuah situs web. Para web developer dan pemilik bisnis berlomba-lomba mengupgrade website yang mereka gunakan cuma untuk menyanggupi ekspektasi UX.
Langkah Meningkatkan User Experience
Web aplikasi, atau web apps, adalah program perangkat lunak yang dirancang khusus untuk berjalan di browser web. Berbeda dengan aplikasi desktop tradisional yang memerlukan instalasi pada komputer lokal, web apps dapat diakses dan dijalankan dari jarak jauh melalui internet.
Salah satu keunggulan utama web apps adalah sifatnya yang berbasis cloud. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi dan data mereka dari perangkat apa pun dengan koneksi internet, menghilangkan kebutuhan akan perangkat keras atau perangkat lunak khusus. Selain itu, web apps dapat diperbarui secara otomatis oleh pengembang, sehingga pengguna selalu memiliki akses ke versi aplikasi terbaru.
Selain itu, web apps biasanya lebih mudah digunakan dan dinavigasi dibandingkan aplikasi desktop. Antarmuka pengguna mereka dirancang untuk dioptimalkan untuk browser, menyediakan pengalaman pengguna yang intuitif dan responsif. Selain itu, web apps tidak memerlukan instalasi atau konfigurasi yang rumit, membuatnya mudah untuk memulai dan berjalan.
Dari perspektif pengembang, web apps menawarkan beberapa keuntungan signifikan. Pertama, pengembangan web apps lebih hemat biaya dibandingkan pengembangan aplikasi asli untuk beberapa platform. Selain itu, web apps lebih mudah untuk dipelihara dan diperbarui, karena kode dasar yang sama dapat digunakan di berbagai platform.
Terlepas dari keunggulan ini, ada juga beberapa keterbatasan web apps yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, web apps mungkin bergantung pada konektivitas internet yang stabil untuk berfungsi dengan baik. Selain itu, kinerja web apps dapat dipengaruhi oleh bandwidth jaringan dan kemampuan pemrosesan perangkat pengguna.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, keterbatasan ini terus berkurang. Konektivitas internet menjadi lebih luas dan andal, sementara perangkat menjadi lebih kuat dan efisien. Hal ini memungkinkan web apps untuk bersaing dengan aplikasi asli dalam hal kinerja dan fungsionalitas.
Kesimpulannya, web apps menawarkan alternatif yang layak untuk aplikasi desktop tradisional. Mereka memberikan aksesibilitas, kemudahan penggunaan, dan kemampuan pengembangan yang hemat biaya. Meskipun masih ada beberapa keterbatasan, kemajuan teknologi terus mengatasi kekurangan ini, menjadikan web apps sebagai solusi yang semakin menarik untuk berbagai kebutuhan perangkat lunak.
Lalu bagaimana cara agar para pengguna internet menerima pengalaman yang sesuai dengan ekspektasi mereka dalam mengakses dan mengeksplorasi suatu situs.
Buat Ikon Menarik
Salah satu cara yang mampu digunakan untuk mengembangkan UX adalah dengan memanjakan kebutuhan visual mereka. Untuk itu kamu bisa menciptakan ikon-ikon yang menarik yang tentunya mengikuti ajaran-pedoman dari aplikasi tersebut. Kamu mampu bermain warna atau gambar yang sesuai dengan desain yang kau miliki.
Load Times
Hal lain yang harus kau amati ialah Loading time. Jika kau memposisikan diri sebagai pengguna tentu kamu tak mau menanti terlalu lama untuk sampai ke halaman utama bukan. Setelah pengguna membuka Progressive Web Apps (WPA) buatlah para pengguna tersebut mempunyai rasa seolah mereka tidak sedang memakai website.
Namun sebaliknya buatlah para pengguna tersebut mirip menggunakan aplikasi sungguhan yang berlangsung secara alami. Masalah utamanya lazimnya terjadi pada jaringan yang lambat, namun kamu mampu memperbaikinya dengan pendekatan cache.
Memprioritaskan Kecepatan
Salah satu yang mesti kamu pertimbangkan jika membicarakan UX adalah kecepatan. Hal ini bukan hanya perihal server dan jaringan. Kamu mesti memikirkan perihal rancangan aplikasi yang ramah dan menarik untuk para pengguna.
Mulailah dengan mengoptimalkan beberapa informasi yang ditampilkan pada halaman, gambar, detail login jikalau dibutuhkan, dan lain sebagainya. Lalu kamu juga mampu menguji aplikasi tersebut guna mengetahui loading time. Buatlah loading time 2-3 detik jikalau mengharuskan lebih dari itu kau bisa menawarkan beberapa hiburan sementara biar para pengguna tidak merasa jenuh.
Membuat Konten Responsif
Dengan menciptakan konten yang responsive hal ini menjadi pelajaran penting bagaimana Progressive Web Apps (WPA) mampu menawarkan UX terbaik untuk para penggunanya.
Membangun Komunikasi
Salah satu hal yang menciptakan pengguna merasa UX nya terpenuhi alasannya adalah sikap responsif dan komunikatif dari website tersebut. Mau tidak inginkita harus mendapatkan jika teknologi saat ini sudah mengganti cara orang berinteraksi.
Para pengguna tentu menginginkan umpan balik yang cepat. Jadi jangan biarkan mereka menanti feedback terlalu lama dan jangan menawarkan klarifikasi yang membingungkan kalau kau tak ingin kehilangan pengguna situs web kamu. Salah satu caranya kau mampu membangkitkan notifikasi kalau ada pesan yang masuk .
Hindari Font Fancy
Masih dalam hal visual, jika kau berpikir bahwa menentukan font pada Progressive Web Apps (WPA) ialah sebuah yang juga penting. Sebaiknya font disesuaikan dengan preferensi orisinil dari tata cara operasi.
Usahakan untuk menyingkir dari font yang terlalu fancy. Sebaliknya gunakanlah font yang simple dan enak dipandang sehingga hal tersebut bisa menciptakan pengguna merasa tenteram selama berselancar dan berinteraksi.
Jangan Mengikuti Design Website
Jika kamu ingin mengawali menciptakan Progressive Web Apps (WPA) maka kamu mampu memulainya dengan design yang sesimple mungkin. Jika pada design situs web asli kamu memakai background kamu mampu mengesampingkan hal tersebut dan mulailah dengan design yang lebih minimalis. Kamu juga bisa menyingkirkan semua wacana meta-berita. Serta gunakanlah tautan dan tombol yang simple dan dinamis. Kamu mampu menggunakan design dasar yang dimiliki oleh Google.
Mengapa User Experience ini sungguh penting untuk dipikirkan sebab dengan menyanggupi keperluan dasar dari apa yang pengguna perlukan pada setiap situs dan aplikasi dapat membuat pengunjung situs web kamu berkembangdan bukan cuma itu progress dari bisnis kau juga akan meningkat, Semoga beberapa cara yang kami berikan dapat membantu kamu untuk meningkatkan User Experience dengan Progressive Web Apps (WPA).
Menyamakan Web Apps dengan Aplikasi Tradisional: Sebuah Analogi yang Mencerahkan
Konsep Web Apps mungkin tampak asing bagi sebagian orang, tetapi untuk memahami esensinya, mari kita menarik analogi dengan aplikasi tradisional yang terinstal pada perangkat kita. Ibarat dua sisi mata uang, keduanya berbagi kesamaan sekaligus perbedaan yang mencolok.
Seperti aplikasi tradisional, Web Apps juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna tertentu, menyediakan berbagai fungsi yang disesuaikan untuk tugas-tugas khusus. Misalnya, aplikasi pengolah kata untuk penyuntingan dokumen atau aplikasi game untuk hiburan. Namun, perbedaan mendasar terletak pada cara mereka diakses dan dioperasikan.
Aplikasi tradisional diinstal secara lokal pada perangkat pengguna, mengonsumsi ruang penyimpanan dan memerlukan pembaruan berkala. Sebaliknya, Web Apps diakses melalui browser web, yang berarti mereka dijalankan dari jarak jauh pada server. Analogi sederhana dapat menggambarkan perbedaan ini: aplikasi tradisional seperti buku yang kita miliki di rak, sedangkan Web Apps lebih mirip perpustakaan tempat kita dapat mengakses buku dari mana saja dengan koneksi internet.
Karena sifat berbasis webnya, Web Apps tidak memerlukan penginstalan, mengurangi ruang penyimpanan yang dibutuhkan dan menghilangkan kerumitan pembaruan. Ini juga memastikan bahwa pengguna selalu menggunakan versi terbaru aplikasi, karena pembaruan dilakukan oleh penyedia di sisi server. Layaknya buku di perpustakaan yang diperbarui secara teratur, Web Apps tetap relevan dan bebas dari versi yang sudah ketinggalan zaman.
Namun, analogi ini juga menyoroti potensi keterbatasan Web Apps. Bergantung pada koneksi internet yang stabil, penggunaan Web Apps mungkin terhambat oleh masalah jaringan. Seperti halnya buku yang tidak dapat dibaca tanpa penerangan, Web Apps juga memerlukan koneksi internet yang andal untuk berfungsi dengan baik.
Secara keseluruhan, analogi dengan aplikasi tradisional menyajikan pemahaman yang jelas tentang konsep Web Apps. Meskipun berbagi tujuan dan fungsi yang sama, cara mereka diakses dan dioperasikan sangat berbeda. Sama seperti buku dan perpustakaan memiliki keunggulan dan keterbatasannya masing-masing, Web Apps menawarkan kenyamanan dan ketersediaan, sementara aplikasi tradisional memberikan pengalaman lokal yang dapat diandalkan.